Rabu, 24 Agustus 2011

Perselingkuhan, why...?


Pernikahan adalah momen membangun kehidupan baru bersama pasangan.
Suka duka akan dihadapi berdua, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah.
Namun, masalah rumah tangga kadang tidak sesederhana yang dihadapi ketika masih pacaran.
Bukan cinta lagi yang dibutuhkan, tetapi komitmen, untuk menjaga keutuhan rumah tangga.
Cinta bukanlah pengikat pernikahan. Cinta hanyalah faktor yang bisa menarik seseorang untuk memutuskan berpasangan.
“Cinta paling lama bertahan tiga tahun, lalu hilang.Sisanya adalah komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab” 
Salah satu penyebab retaknya rumah tangga menurut adalah perselingkuhan. Perselingkuhan itu sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti: kemajuan teknologi, workaholic, dan sifat posesif.
Kemajuan teknologi
Teknologi bukan hal yang menjadi asal-usul perselingkuhan, namun bisa memicu perselingkuhan. Ketakutan bahwa kemajuan teknologi bisa membuat pasangan selingkuh, bisa membuat seseorang melanggar privasi pasangannya. Misalnya, membuka e-mail, SMS, atau situs jejaring sosial pasangan, bahkan minta password segala. Kebiasaan inilah yang kerap memicu pertengkaran.
“Beri kepercayaan pada pasangan untuk punya wilayah privasinya sendiri. Kalau ternyata dia selingkuh, itu bisa diurus belakangan. Intinya jangan cari-cari masalah”
Workaholic
Bila salah satu atau kedua pihak terlalu asyik dengan pekerjaan masing-masing, perlahan-lahan bisa menghilangkan kesetiaan. Jika workaholic tidak diselingi dengan kencan berdua, misalnya, akan sulit bagi pasangan untuk bertahan. Hubungan pernikahan akan terasa hambar dan terasa sama saja dengan rutinitas hidup yang lain. Rasa hambar ini kelak akan berujung pada keinginan untuk mencari “selingan”. Siapa yang menjadi "selingan" tersebut? Kemungkinan besar adalah rekan kerja, partner bisnis, atau siapapun yang biasa Anda jumpai saat bekerja atau beraktivitas.
Sifat posesif
Orang yang selalu menginginkan pasangan berperilaku sesuai dengan keinginannya cenderung membuat pasangan menjadi bosan. Kehidupan rumah tangga pun menjadi kaku karena pasangan selalu merasa diawasi dan akhirnya merasa terkekang.
Cemburu yang berlebihan bisa memberi penghakiman yang terlalu cepat kepada pasangan, padahal perselingkuhan belum tentu terjadi. Karena sifat manusia cenderung selalu memilih yang lebih baik, jangan sampai ulah Anda yang pencemburu atau posesif mendorong pasangan mencari orang lain.
“Jangan bermimpi mengubah seseorang, tapi ubah dulu diri Anda, maka pasangan akan mengikuti” 

Selasa, 16 Agustus 2011

Bentuk Cinta

"Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"

Seseorang berkata, 'mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit' dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.
Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan,
"Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya. Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia berkata,
" Saya akan memberikan jawabannya besok." Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan :
Sayang, "Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya."
 "Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu."

"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-2 baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
 "Kamu selalu pegal-2 pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
 "Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-2 dan cerita-2 untuk menyembuhkan kebosananmu."

"Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
 "Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah, menceritakan warna-2 bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu."
Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali.
 "Dan sekarang sayangku kamu telah selesai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana dengan susu segar dan roti kesukaanmu?" 
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti.
Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu sendiri.

Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian. Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui. Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan. Diatas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita.

Kamis, 11 Agustus 2011

Sembuhkan Sakit Hati


Hal buruk terjadi dalam hidup dan pastinya dalam cinta.
Rasa sakit merupakan sebuah sinyal dan memberitahu kita kalau ada yang harus diperbaiki serta diperhatikan.
Sakit secara emosional merupakan cara tubuh memberitahu kalau kita perlu pertolongan.
Saat hati kita sakit, dan mempengaruhi keseluruhan hidup kita, artinya waktunya untuk mengobati rasa sakit tersebut.
Yang penting adalah harus jeli mendengarkan “teriakan” atau peringatan yang diberikan tubuh.
Sebagai “korban”, kita sering nggak mendengarkan rasa sakit. 
Tapi kalau kita berperan sebagai pihak yang bertahan atau survivor, kurang lebih kita seperti membuka diri terhadap rasa sakit tersebut. Kita belajar dari rasa sakit tersebut dan berkembang, serta bertahan.
Melawan rasa sakit membuat kita nggak bisa menerimanya sebagai berkah. Memang bungkusannya nggak menyenangkan, tapi kalau kita beranikan diri untuk membuka bungkusan tersebut, kita bisa mendapatkan ketenangan, pengetahuan lebih akan diri sendiri yang bisa membuat kita lebih tenang dan percaya diri untuk menghadapi apa yang terjadi di masa depan.
Hanya dengan membuka diri pada berbagai emosi, kita bisa mengerti siapa diri kita, 
dengan mengamini bahwa ada sisi positif dari setiap kejadian negatif yang terjadi.
Menjadi survivor memang nggak gampang dan memang lebih mudah untuk menjadi korban dan menangis meratapi nasib. Tapi kalau kamu pengen bangkit, mengatasi rasa sakit dan kesedihan banyak cara yang bisa kita lakukan.
Coba pikirkan satu waktu dimana kamu merasakan sakit hati yang hebat. Bisa baru-baru saja atau kejadian yang sudah lama terjadi. Ingat-ingat reaksimu atas pengalaman tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya dan bagaimana hal itu membuat kamu lebih kuat. Waktu itu bisa, pastinya sekarang juga bisa, kan? 
Cari tempat sepi yang bisa memberikan ketenangan untukmu dan sisihkan waktu untuk perasaanmu. Bawa tisu, jurnal, secangkir teh apa pun yang bisa bikin kamu lebih tenang. Tutup matamu dan “nikmati” rasa sakit yang ada. Tolak segala keinginan yang bisa mengalihkan pikiran. Terima kalau saat ini, memang waktumu untuk merasakan rasa sakit tersebut, sesakit apa pun itu.
Bagi apa yang kamu rasakan, pada sahabat, saudara, atau bahkan terapis. Sharing bisa menunjukkan kalau kamu nggak sendiri, walaupun kamu merasa sebagai orang yang paling sendiri di dunia. Berbagi juga bisa jadi salah satu cara untuk melepaskan rasa sakit yang ada.
Sisihkan waktu setiap hari untuk mengobati luka. Cari kesenangan yang bisa membuatmu kalau banyak hal baik ada di depan mata. Rutinitas juga penting. Jadi lakukan hal mudah yang sekaligus bisa mengobati dan menjadi rutinitas, seperti bersepeda, mendengarkan musik, mengurus tanaman atau yoga.
Faktanya, istilah waktu bisa menyembuhkan lupa itu bisa dibilang sebagai sebuah hal yang nggak nyata. Karena kalau memang bisa, nggak bakal ada yang namanya rasa sakit. Untuk lupa atau sembuh memang butuh waktu, tapi tanpa usaha kamu akan bangun pagi setiap hari merasakan sakit yang sama. Teori memang lebih mudah dibanding praktek. Tapi dengan percaya dan yakin, pasti kamu akan bisa melalui dan mengatasi segala rasa sakit yang menimpa.

Rabu, 10 Agustus 2011


aku hanya terluka oleh rasa hatiku sendiri..
menyimpan rasa cinta yang tak pernah pantas untuk dimiliki..
dan tak pernah ada yang mengerti sakitnya..
ketika tak bisa melakukan apapun untuk ubat orang yang paling kita cintai mengerti bahwa dirinya begitu berarti..
hanya karena siapa diri kita sesungguhnya..
kemudian,
tak ada yang bisa rasakan ketika..
ada orang yang melakukan apa yang kita sangat ingin lakukan..
karena dia lebih segalanya dari kita..
dan..
pernah pahamikah sakitnya..
dibelenggu rasa takut dan membenci diri sendiri karena tak pernah bisa pantas untuk orang yang kita cintai?
lalu,
mencoba bertahan karena dia meminta kita untuk bertahan,
walaupun sulit dan berat kita pun mencoba , hanya untuk tetap melihat dia setiap harinya..
mencoba berbohong bahwa kita punya waktu yang lama untuk menunggunya menyadari ketulusan hati ini..
dan akhirnya,
kita temui, apapun yang kita berikan tak akan pernah ada artinya..
karena kita adalah kita, yang ga pernah lebih dari seonggok sampah yang terus berharap..
aku memang tak berarti.. namun bukan artinya tak berhati..
dan dia , pada akhirnya memilih orang lain..
dan matahari tetap bersinar..
langit biru,
malam bertahtakan bintang
tak ada yang berbeda..
yang berbeda adalah ketika..
namaku tak ada lagi di hatimu
dan juga,
aku tak punya alasan lagi untuk menikmati semua..
dan akupun sadari,
cinta yang ku pertahankan tak lebih dari sebatang mawar yang digenggam sangat erat..
semakin erat aku genggam, semakin durinya menancap dalam..
membuatmu sakit dan ingin lepas..
tapi, memang semudah itukah melepas duri dari daging?
dan kamu pun masih ingin mengagumi mawar itu, dan tak ingin membiarkannya lepas dari genggamanmu